

Serangan zionis Israel terhadap warga Palestina terus berlanjut, sehingga menyebabkan banyak korban yang berjatuhan. Korban yang menjadi target kekejaman zionis tidak hanya para pejuang, namun juga anak-anak, para wanita dan para lanjut usia. Mereka sangat rentan akan akibat terburuk terhadap serangan Israel.
Rumah-rumah mereka dibombardir Israel, memaksa tua, muda, hingga pasien untuk bertahan di pengungsian.
Namun, kondisi pengungsian tak lebih baik. Mereka tidur beralaskan kain tipis, berlindung hanya dengan plastik sebagai atap.
Angin dingin menusuk hingga ke tulang, sementara genangan air akibat hujan memaksa mereka berdiri semalaman karena tak ada tempat kering untuk beristirahat.
Perut Lapar di Tengah Suhu Beku
Namun krisis kemanusiaan memperburuk segalanya. Seluruh warga Gaza, lebih dari dua juta jiwa, kini terkepung dalam kelaparan. Ekonomi lumpuh, akses pangan terputus, dan nyawa mereka terus diancam dari segala sisi.
“Kami lelah, anak-anak kami lelah. Mereka tak cukup makan dan tidur. Kami kelaparan dan hanya bisa menunggu giliran mati akibat bom,” ungkap seorang warga Palestina, dikutip dari Tempo.
Di tengah situasi yang mencekam, bantuan makanan hangat dari masyarakat Indonesia sebelumnya menjadi secercah harapan.
Ribuan jaket, selimut, obat dan lebih dari 6.500 paket makanan hangat berhasil dikirimkan ke Gaza. Namun, kali ini kondisinya lebih parah, dan harapan mereka kembali ada pada kita.
Untuk itu Yakesma mengajak Sahabat untuk kembali membantu saudara-saudara kita di Gaza. Selamatkan Palestina: Satu Donasi kalian merupakan Satu Harapan Hidup mereka.
Izin Lembaga Kesejahteraan Sosial
Izin KEMENKUMHAM